Posts

Showing posts from October, 2018

MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

7 Inspirasi Hijab Cantik dan Elegan untuk Ke Kantor

Image
Seperti fashion lainnya, tren hijab juga banyak mengalami perubahan. Tak dipungkiri, tren hijab menjauhkan kesan bahwa memakai kerudung adalah sesuatu yang kuno tak tak bisa modis. Jika Anda adalah wanita karir dan berhijab setiap hari, style berhijab tentu menjadi perhatian khusus buat kamu. Jangan sampai mood seharian di kantor jadi berantakan karena 'saltum' salah pakai hijab. Hijab untuk ke kantor sebaiknya tak terlalu heboh dan pandai memadu padankan warna, sehingga tak terkesan norak.  Pastikan juga Anda memilih hijab yang nyaman dan praktis untuk ke kantor. Masih bingung pilih hijab yang cocok untuk Anda. Mungkin koleksi hijab instan dari akun instagram @daily_hijab82 ini cocok untuk Anda: 1. Tamara , hijab instan berbahan bublecrepe dengan pet tanpa busa dipadukan dengan bahan uragiri. Cantik, simple, dan stylish  dengan 7 pilihan warna cantik; dusty pink, turkish,  dusty blue dan marun. Harga Rp 85.000. 2.  Syarifah,  jilbab model ins

Mengenal Pohon Bidara

Image
Adakah di antara Anda yang pernah mendengar pohon bidara? Pohon ini sedang 'naik daun', setelah banyaknya pemberitaan soal beragam khasiat dari pohon bidara. Pohon ini terbilang istimewa, karena namanya di sebut-sebut dalam Al Quran dan Hadits. Pohon bidara disebut secara khusus dalam Al Quran surat Saba’:16, Surat Al – Waqi’ah: 28, Surat An-Najm:13-16. Bidara, atau dalam bahasa arab dikenal dengan sidr ini merupakan tanaman yang berasal dari Arab, sejenis pohon kecil yang selalu hijau, penghasil buah yang tumbuh di daerah tropis serta Asia Barat dan dapat tumbuh di lembah-lembah sampai ketinggian 500 m dpl. Terdapat beberapa jenis bidara yang banyak dikenal masyarakat yaitu Bidara Upas, Bidara Laut, Bidara Cina, Putsa/Apel India dan Bidara Arab/Sidr. Khusus bidara Arab (Ziziphus spina-christi), daunnya dapat digunakan untuk menangkal gangguan sihir/jin dalam prosesi rukyah dan keperluan lain sebagaimana sunnah nabi. Adapun manfaat dari daun bidara Arab ini, anta

Mencicipi Suasana Pedesaan Ala Inggris di Edensor Hills Sentul

Image
Bagi orang Jakarta dan sekitarnya, melarikan diri sejenak dari hingar-bingar ibukota ke Puncak, Bogor adalah hal lumrah. Namun sayang, makin hari, lalu-lintas dari dan menuju Puncak Bogor pada akhir pekan atau musim liburan makin tidak bersahabat. Butuh perencanaan sangat matang untuk menghindari macet yang mengular setiap akhir pekan atau musim liburan. Bagi Anda orang Jakarta dan sekitarnya, penyuka suasana perbukitan yang sejuk dan asri, yang masih bingung kemana harus menghabiskan akhir pekan. Mungkin bisa melipir sebentar ke arah Sentul. Whuat? Sentul? Ada apa dengan Sentul? Ternyata kawasan Sentul tidak hanya didominasi komplek perumahan elit. Sentul aslinya adalah kawasan perbukitan, bahkan di beberapa bagian Sentul masih ada kawasan konservasi alam yang dijaga ketat keasriannya demi keseimbangan alam agar tidak terjadi longsor dan sebagainya. Yes, kawasan Sentul menawarkan aneka pemandangan alam eksotis tak jauh dari Jakarta. Dan sudah pasti Anda tidak perlu b

Mengintip Keindahan Si Biru yang Mempesona di Kampung Cigaru

Image
Siapa bilang berpetualang ke tempat-tempat eksotis butuh 'budget' yang tidak sedikit? Dengan sedikit browsing sebelum berpetualang, Anda bisa memilih tempat wisata eksotis yang dekat dan murah. Bagi Anda yang berdomisili di wilayah Tangerang Selatan atau Tangerang, mungkin bisa menjadikan Danau Biru Cigaru sebagai destinasi alternatif untuk Anda menghabiskan akhir pekan bersama keluarga atau orang-orang terkasih.  Danau Biru  Cigaru Danau Cigaru terletak di Cisoka, Tangerang Banten. Objek wisata alam ini terbilang baru. Walau baru, danau ini cukup nge-hits di Tangerang. Tak hanya pesona danau biru yang ciamik. Pihak pengelola juga menambahkan spot-spot keren untuk berfoto selfie atau beraktifitas outdoor, seperti: bebek-bebekan alias sepeda air, flying fox, kolam berenang, getek wisata, dan sepeda gantung. Sebenarnya, Danau Biru tersebut bukanlah danau alami yang terbentuk dengan sendirinya. Awalnya, danau ini adalah bekas area  area penambangan pasir y

Keliling Indonesia

Image
Sebenarnya impian saya sejak kecil adalah   berpetualang menjelajahi dunia sambil menulis. Namun, takdir malah membawa saya pada kisah yang lain. Saya memang jarang bepergian, tetapi setidaknya saya berhasil mewujudkan sebagian impian masa kecil saya menjadi penulis. Padahal saya sempat diduga mengidap dyslexia karena susah membaca. Saya melewati tahun pertama di SD dengan kesulitan membaca. Huruf-huruf terlihat mengerikan, dibanding angka-angka.   Lulus IPB, diterima di PT Samudera Indonesia sebagai peneliti muda, membuat kelayakan usaha batubara di bisnis transportasi yang merupakan bisnis inti dari Samudera Indonesia Group. Siapa nyana, di sinilah debut awal saya sebagai penulis dimulai. Sebuah novel cinta yang berjudul ”Surat Cinta Saiful Malook” mengawali karya-karya berikutnya. Setelah itu ada enam buku yang tercipta, antara lain; The Chosen Prince, Sekuntum Laila dan Haru Biru si Ibu Baru. Serta ratusan cerpen dan artikel yang tersebar di sejumlah media. Saya pernah me

Flashback: Kalkun Shalihah

Image
Catatan harian bertanggal 6 September 2018: Sudah beberapa minggu ini, si ayam kalkun betina, rajin menyambangi Rumah Quran Ar Rahman saban sore. Ibu dari satu anak kalkun yang ditinggal mati oleh suaminya itu memang salah satu santri di kelas ibu-ibu. Mungkin karena ia merasa sebagai ibu-ibu makanya pilih kelas ibu-ibu. Mundur ke belakang, sebenarnya setahun lalu, saya dan keluarga kalkun sempat musuhan. Si bapak kalkun yang posesif suka sekali mengejar saya dan anak-anak yang tak sengaja melewati d aerah kekuasaannya dimana si ibu dan anak sedang bercengkerama. Maka pemandangan orang teriak sambil berlari dikejar kalkun setahun lalu, itu sudah biasa. Dan kemudian jelang Ramadhan, si bapak kalkun sakit. Sebelum meninggal, si empunya buru-buru menyembelih. Kemudian dagingnya dimasak kecap untuk hidangan istimewa di Rumah Quran Ar Rahman. Tentu saja saya tak tega memakannya. Akhirnya si ibu kalkun dan anaknya, tinggal hanya berdua saja. Sebenarnya sejak Ramadhan, si ibu kalk

Flashback: Rindu Masjid

Image
Catatan harian bertanggal 22 Juli 2018: Pada masa Rosululloh SAW masjid tidak hanya digunakan untuk sholat dan tempat beribadah saja tetapi juga untuk pertumbuhan dan perkembangan Islam dalam berbagai aspek. Salah satu peran masjid yang utama adalah sebagai pusat pendidikan Islam. Masjid adalah madrasah bagi seorang muslim. Rosululloh SAW bersabda: مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّـهِ تَعَالَى يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّـهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّـهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ “Tidaklah suatu kaum berkumpul di rumah diantara rumah-rumah Alloh, mereka membaca kitab Alloh (Al-Quran) dan saling mempelajarinya diantara mereka melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, mereka akan diliputi oleh rahmat serta diliput para malaikat dan Alloh menyebut-nyebut mereka di kalangan malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR. Abu Daud) Sebenarnya jauh sebelum Rumah

Flashback: Sopan

Image
Catatan harian bertanggal 20 Juli 2018: "Bu risma makasih ya bu telah mengajak saya jalan-jalan. Jalan-jalan kali ini memberi memberi banyak pelajaran untuk saya dan teman-teman yang lain..." Saya terpana menatap layar ponsel di whatsapp saya. Baru saja saya mau bertanya siapa dia. Sebuah nama muncul di situ. Saya tersenyum. Masya Allah...Anak muda itu. Saya mengenalnya di program Sukabakti Menghafal. Bocah ABG dengan tatapan mata berbinar-binar setiap mengikuti kelas saya. Binar matanya memperlihatkan betapa dia sangat fokus dan konsentrasi menghafal. Kelebihan lainnya. Dia salah satu santri paling sopan yang saya tahu. Tata bahasanya pun tersusun rapih, meski bukan basa-basi. Saya pikir hubungan kami bakal kelar saat program Sukabakti Menghafal usai. Tetapi tidak, selepas jalan-jalan untuk para santri tergigih di Sukabakti Menghafal. Dia memutuskan untuk bergabung. "Bu risma..... Insya allah nanti saya ikut mengaji bareng ya bu" Saya jawab, &q

Flashback: Tempat Sampah untuk Abi

Image
Catatan harian bertanggal 9 Juli 2018: Di hari kedua menjelang sore, saya dan Lisda kembali berkeliaran. Tujuan kami kala itu adalah untuk membeli kebutuhan pesantren. Kompor gas pesantren sudah tidak berfungsi dengan baik, tentu saja itu memperlambat proses memasak. Dan sepertinya pesantren juga butuh rice cooker baru yang cukup besar tapi kalau bisa pancinya tidak terbuat dari Teflon, jadi meski dicuci dengan serampangan tidak akan  membahayakan karena lapisan teflon ngelotok. Akhirnya pilihan kami untuk kompor gas jatuh pada merek Rinai, sedangkan rice cooker merek Sanken. Santri di pesantren biasa minum pakai gelas aqua bekas diminum bergantian. Airnya pakai air dispenser berisi air kangen water. Kata Abi, mesin kangen water adalah donasi dari pimpinan Bank Mandiri Bogor. Abi juga masih aktif memberikan taushiyah kepada karyawan Bank Mandiri Bogor. Makanya Lisda mengusulkan agar kita juga membeli gelas dan mangkok plastikyang bagus, walau tidak semahal Tupperware.

Flashback: Tahan Lapar

Image
Catatan harian 9 Juli 2018: Kesan pertama saya dengan kehidupan pesantren adalah. Santri harus tahan lapar. Bagaimana tidak? Mereka baru sarapan jam 8 pagi. Makan siang jam 2 siang, dan makan malam jam 8 malam. Saya saja yang dewasa merasa lapar bukan main! Apalagi santri? Dan dibalik perjuangan santri menahan lapar, ada tim memasak yang bekerja hampir nonstop dari pagi sampai malam. Memang sudah kesepakatan kami untuk memasak dan menyediakan makan seluruh santri ponpes, agar kami tidak merepotkan. Kami yang belanja dan menyusun menu. Sebagian perbekalan beli di Jakarta.  Rafika Afriani  dan beberapa wali santri bahkan memasak ayam dan tempe ungkep. Kata Umi, istri Abi, santri biasa makan hanya dengan tahu/tempe. Makan telur jarang sekali, apalagi ayam atau daging. Itupun satu baki, mereka hanya dijatah tempe 3 potong, tahu 3 potong. Padahal minimal ada 4 yang makan. Maka kami merancang menu sebaik-baiknya yang cukup enak dan sudah pasti bergizi. Selama kami di sana, s