Kata alim ulama, hidayah itu sejatinya dijemput, bukan ditunggu.
Allah punya segala macam cara dan segala macam perantara untuk menyadarkan
hamba pilihan-Nya.
Ada orang yang begitu mudahnya menjemput hidayah. Ada orang yang
butuh diberi musibah dahulu baru sadar kalau itu adalah salah satu sinyal
hidayah.
Biasanya sebelum mendapat hidayah, seseorang perlu melewati
perjalanan spiritual yang cukup panjang. Mengharu-biru, hingga yakin benar untuk
hijrah. Dan bila akhirnya suatu hari dia kembali mengingkari hidayah yang
pernah didapat dan malah kembali menjadi lebih futur dari sebelumnya. Itu bukan
semata-mata karena takdir tetapi karena dia tak cukup gigih mempertahankan
keistiqomahannya dalam berhijrah. Sama seperti tanaman, hidayah juga perlu
disiram dan dipupuk agar tidak layu dan mati di kemudian hari.
Makanya sejak saya memutuskan untuk hijrah sejak hampir 4 tahun.
Saya berupaya lebih keras agar hidayah berharga yang saya dapat dengan susah
payah ini tidak terlepas begitu saja. Segala cara saya lakukan, dari menjaga
agar tidak ada barang haram sedikitpun yang masuk ke dalam darah saya, belajar
berhijab dengan benar, rajin ikut kajian, serius belajar dan menghafal Quran, berteman
dengan orang-orang sholeh-sholehah, bahkan saya juga mengajar Quran agar saya
selalu semangat memperbaiki diri.
Saya tak lupa berdoa, “Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi ‘Ala Diinik”
yang artinya: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di
atas agama-Mu.” Karena saya takut sekali kalau Allah kembali membalikkan hati
saya menjadi seperti sebelum hijrah. Apalagi saya melihat, satu persatu teman
yang dahulu sempat menjadi inspirasi hijrah malah putar haluan akibat ujian
hidup yang mendera.
Jalan hijrah yang saya tempuh pun tidak mudah. Banyak aral
melintang, bahkan saya kehilangan banyak hal termasuk orang terdekat. Saya
jatuh bangun memunguti serpihan semangat untuk tetap berjalan tegak dalam
berhijrah. Di saat saya nyaris putus asa, di sela-sela ayat-ayat yang saya
lantunkan sambil menangis, saya bilang, “Allah…Kau boleh ambil semua milikku.
Tapi tolong jangan biarkan hamba putar haluan dari jalan hijrah!”.
Hijrah secara kaffah memang tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Ada jalan panjang menuju hijrah. Dan tentu saja perjalanan 1000 langkah
hijrah dimulai dari 1 langkah pertama. Setelah ada niat berhijrah, makal
mulailah bergerilya dengan memulai langkah-langkah kecil untuk berhijrah
sebelum berlari kencang.
Ini mirip seperti kampanye #AyoHijrah Bank Muamalat yang pertama kali diluncurkan pada 8 Oktober 2018
di Jakarta. Konsep berhijrah itu sederhana dan bisa dimulai dengan hal-hal
kecil. Seperti membiasakan diri agar semua yang masuk ke dalam darah hanyalah
makanan dan minuman halal. Tak hanya halal jenisnya tetapi juga halal
sumbernya.
Karena sejatinya konsep berhijrah meliputi tiga
hal, diantaranya memulai, melengkapi dan menyempurnakan (kaffah). Hal tersebut
dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana tidak hanya berhijrah untuk ibadah
tapi juga dalam penggunaan layanan keuangan yang sesuai dengan syariat.
Hijrah punya makna yang luas. Bagi yang belum berhijrah, kampanye
ini bisa jadi momentum untuk memulai, dan bagi yang sudah memulai berhijrah
agar dapat melengkapi serta menyempurnakan diri dengan ajaran yang sesuai
syariat.
Sebagai bank syariah pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun
1991, Bank Muamalat memang berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan
inklusi keuangan melalui gerakan ini. Saat ini Bank Muamalat berkontribusi
terhadap 15% pangsa pasar bank syariah secara nasional.
Bank Muamalat dinobatkan sebagai bank syariah terbaik di Indonesia
versi majalah finansial terkemuka di New York, Global Finance, pada Annual
Meeting IMF World Bank 2018. Sebagai bank syariah, Bank Muamalat memastikan
tidak ada unsur riba dalam pengelolaan uang nasabah seperti pada bank
konvensional.
Tidak ada prinsip bunga atau interest pada Bank Muamalat, adanya
pinsip bagi hasil baik itu mudharabah atau musyarakah. Berbeda dengan prinsip
bunga bank konvensional, penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu
akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. Semakin besar keuntungan
yang diperoleh bank syariah maka rasio bagi hasil yang diterima nasabah juga
semakin besar.
Bank Muamalat memiliki 276 kantor cabang yang tersebar di seluruh
Indonesia dengan 1,5 juta nasabah. Jaringan tersebut didukung oleh 103 mobile
branches dan 710 ATM.
Semenjak kampanye #AyoHijrah digaungkan, Bank Muamalat Indonesia pun hijrah
dengan merubah nama-nama produknya. Tak hanya merubah nama, Bank Muamalat juga
berkomitmen ingin memberikan layanan yang jauh lebih berkah untuk nasabah dan
masyarakat.
Ada setidaknya
delapan produk Bank Syariah Muamalah yang bisa dipilih untuk menyempurnakan
hijrah kita, yaitu:
- Tabungan
iB Hijrah, produk tabungan dengan kartu
Shar-E Debit berlogo Visa Plus dengan berbagai macam program subsidi belanja di
merchant lokal dan luar negeri. Layanan lainnya yang bisa dinikmati itu adalah
realtime transfer, isi ulang prabayar, bayar - bayar tagihan listrik, kartu
pasca bayar, beli tiket sampai pembayaran
Zakat, Infaq dan shadaqah bisa melalui mobile banking atau internet banking.
- Tabungan
iB Hijrah Haji dan Umrah. Bank Muamalat adalah salah satu Bank Penerima Setoran Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) yang sudah terdaftar di SISKOHAT
kementerian Agama RI. Jadi Insya Allah ibadah Haji dan Umrah bersama Bank
Muamalat jadi lebih nyaman dan barokah.
- Tabungan
iB Hijrah Rencana, merupakan mitra terpercaya dan
barokah untuk perencanaan keuangan syariah jangka panjang, baik perencanaan
pendidikan anak, pernikahan dan perencanaan keuangan lainnya di masa depan.
Setoran bulanannya mulai dari 100ribu saja.
- Tabungan
iB Hijrah Prima. Tabungan untuk para pengusaha
muslim yang menginginkan kemudahan dalam bertransaksi bisnis berlandaskan
syariah sekaligus berinvestasi. Dilengkapi dengan nisbah bagi hasil yang
kompetitif, Insya Allah tak hanya menguntungkan, tetapi juga lebih berkah.
- Tabungan
iB Hijrah Prima Berhadiah, tabungan iB
Hijrah Prima Plus hadiah yang Insya Allah berkah.
- Deposito
iB Hijrah. Deposito dengan sistem syariah
dalam mata uang rupiah atau dolar
Amerika yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal untuk
nasabah.
- Giro
iB Hijrah. Produk giro yang basisnya akad
wadiah, memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk nasabahnya dalam melakukan
transaksi keuangan. Sarana paling tepat untuk memenuhi transaksi bisnis nasabah
non perorangan yang didukung oleh fasilitas cash management.
- Pembiayaan
Rumah iB Hijrah, cocok untuk Anda yang menginginkan
pembiayaan kredit rumah dengan Angsuran Super Ringan dan Fix and Fix namun
tetap memegang prinsip syariah untuk keberkahan hidup.
Alhamdulillah, setidaknya kini saya tahu kemana saya harus
mempercayakan perencanaan keuangan saya dalam proses hijrah ini. Insya Allah,
saya akan menyempurnakan hijrah saya bersama Bank Muamalat.
Bagi Anda yang ingin memulai berhijrah menggunakan layanan keuangan
syariah Bank Muamalat. Infonya bisa didapat di sini.
Facebook :
BankMuamalatIndonesia
Instagram :
Bank.Muamalat
Twitter :
BankMuamalat
Youtube : Bank
Muamalat
Tunggu apalagi? #AyoHijrah Bersama Bank Muamalat.
Comments
Post a Comment