MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina



Semakin hari, rumah sakit-rumah sakit baru bermunculan. Kalau sepuluh tahun lalu, rumah sakit besar yang punya fasilitas lengkap bisa dihitung jari. Kini bahkan hampir setiap kecamatan punya lebih dari dua rumah sakit besar. Di lingkungan saya sendiri ada lebih dari satu rumah sakit besar dengan fasilitas lengkap.

Rumah sakit besar dan mahal punya pelayanan yang bagus pasti sudah biasa. Kalau rumah sakit besar yang juga terjangkau oleh masyarakat pengguna BPJS Kesehatan punya pelayanan yang bagus itu baru luar biasa.

Hampir sebulan lalu, Qadarallah saya harus dibawa ke UGD Rumah Sakit Hermina Ciputat karena dispepsia. Berbekal BPJS Kesehatan kelas 1, saya pun akhirnya disarankan untuk rawat inap. Percaya atau tidak, itu kali pertama saya menggunakan asuransi rakyat BPJS Kesehatan. Saya sempat pesimis, saya akan dilayani dengan tidak baik apalagi saya tahu persis bahwa BPJS Kesehatan sedang defisit, dan tentu saja itu mempengaruhi kinerja pembayaran BPJS Kesehatan ke rumah sakit-rumah sakit. Tetapi Alhamdulillah saya tetap dilayani dengan baik oleh paramedis dan admin rumah sakit.

Seharusnya saya mendapat jatah rawat inap di kamar kelas 1, namun kebetulan kamar tersebut penuh. Saya minta upgrade di kelas VIP atau di atasnya. Tetap saja belum ada yang kosong. Alhasil saya harus menginap semalam di kamar kelas 2. Namun selepas sarapan pagi, saya dipindahkan ke kamar Presidential Suite. Itu adalah kamar termahal di Rumah Sakit Hermina Ciputat. 


Kamar Suite berupa ruangan luas yang terdiri dari sebuah ranjang pasien, ranjang penunggu, meja-kursi tamu, meja rias, lemari pakaian, nakas di samping ranjang, TV, kamar mandi ala hotel, kulkas, dan AC. Fasilitas makan untuk pasien dan penunggu, parsel buah, minuman pengisi kulkas untuk tamu yang menjenguk, dan juga surat kabar setiap hari. Kamar pun bersih dan harum, karena dalam sehari, cleaning service datang untuk membersihkan lebih dari sekali.

Dan sebenarnya, saya tidak mengambil kamar Suite namun kamar Eksekutif yang (1 tingkat di bawahnya). Namun kebijakan rumah sakit, karena kamar Eksekutif yang saya pesan masih penuh, namun saya sudah tidak betah di kamar kelas II. Kebetulan ada kamar Suite yang baru saja kosong, namun sudah di booked orang. Makanya saya dititipkan sebentar. Baru sekira jam dua siang saya dipindahkan ke kamar Eksekutif.


Fasilitasnya tak jauh beda dengan kamar Suite, hanya ruangan lebih kecil tanpa meja rias, dan kamar mandi meski bersih dan apik dengan wastafel cermin, wc duduk dan shower namun tidak semewah di kamar Suite. Meski menu makanan untuk pasien sama dengan kelas Suite, namun makanan untuk penunggu tidak sama dengan pasien.

Berarti dalam tiga hari itu saya merasakan fasilitas di kelas II, Suite dan Eksekutif. Sungguh paramedis dan petugas administrasi tidak membedakan pelayanan. Hanya beda di fasilitas kamar saja. 

Lantas bagaimana ceritanya pemegang BPJS Kesehatan kelas 1 bisa dapat fasilitas Suite? Ya tentu saja, upgrade fasilitas atas permintaan pasien ditanggung oleh pasien. Pihak rumah sakit dan BPJS Kesehatan sangat korporatif.  Bahkan kelebihan uang deposit yang sudah disetorkan bisa kembali dengan cepat tanpa proses yang bertele-tele. Dan ini sungguh keren! Terkadang pelayanan ini diabaikan oleh rumah sakit besar lainnya.

Saya sih selalu berdoa selalu diberi kesehatan. Tetapi kalau suatu hari harus istirahat di rumah sakit, saya pilih kembali ke Rumah Sakit Hermina Ciputat.


Comments

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial