MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

Hati Malaikat

Dua hari yang lalu, mata saya terpaku pada sebuah postingan dari akun facebook bernama 'Wine Fallensky'. Wine yang Kristiani, memberangkatkan umrah sang pengasuh muslim yang sudah 24 tahun mengabdi di keluarga mereka. Masya Allah! 

Ternyata masih banyak manusia berhati malaikat. Di saat banyak orang saling sindir yang 'nyerempet' ranah SARA. Wine malah memberi pencerahan dengan menjadi manusia baik kepada manusia lainnya tanpa memandang perbedaan agama.

Saya meyakini, kalau di balik semua itu, ada campur tangan Allah Sang Maha Pembuat Skenario, yang menggerakkan hati Wine untuk memberangkatkan umrah si mbok yang dipanggil Sus Yati. Dan pasti Sus Yati sekian lama berdoa agar diberi jalan untuk umroh.

Bagi Sus Yati, ibadah umroh adalah ibadah paling mustahil dan paripurna untuk dilaksanakan. Namun Allah mengijabah doa Sus Yati untuk berangkat umrah di usianya yang sudah senja. Justru malaikat dalam Sus Yati adalah Wine. Anak asuhnya yang bahkan bukan muslim.

Berikut saya copas, postingan Wine yang sukses membuat saya 'mewek':
Hari ini, 11 November 2018, babysitter/pengasuh saya selama 24 tahun ini, berangkat #UMROH selama 20 hari.
Selama 24 tahun ini, tidak pernah sekalipun saya dengar keluhan keluar dari mulutnya.
Beliau adalah seorang pekerja keras, sudah tua dan beberapa kali ingin pensiun tapi, masih harus mengirimkan uang untuk anak cucu karena keluarga nya cukup besar. Beliau juga orang yang sangat religius dan sudah lama sekali bermimpi untuk pergi ke Tanah Suci. Namun uang tabungan nya selalu terpakai untuk kebutuhan keluarga. Di usianya yang sudah senja, tubuhnya sudah tidak sekuat dulu lagi saat menemani saya bermain dan berlari-lari. Beliau mulai obesitas, metabolisme tubuhnya melambat. Asam urat dan kolesterol sudah mulai mengganggu aktivitasnya.
Saya jadi yakin akan menggunakan penghasilan pertama saya untuk memberangkatkan beliau ke Tanah Suci. Adik saya juga setuju. Saya kemudian minta restu dari orang tua saya.
Saat pertama kali saya kabari, beliau hanya tertawa saja.
“Sus, coba cari travel buat umroh ya. Secepatnya Sus berangkat.”
Dipikirnya saya bercanda.

Setiap hari saya tanyakan hingga seminggu kemudian, beliau bertanya kepada asisten rumah tangga yang lain mengapa saya berkata demikian. Kemudian beliau menemui saya dan bertanya,”Beneran ta saya mau di umrohkan?”
Saya jawab,”Ya, cari dulu saja travel yang baik, biar ngga kena tipu. Kalau bisa yang punya kenalan. Cari yang bagus, yang nggak jauh tempatnya biar nggak capek nanti di sana.”
Beberapa hari kemudian, beliau membawa sebuah brosur dari keponakan nya. Ada paket promo umroh di travel tempat keponakan beliau bekerja.
“Sus, mau ambil yang mana?”
“Saya terserah. Berangkat aja sudah alhamdulilah.”
Saya langsung ambilkan paket yang PALING LENGKAP! Supaya di sana, beliau tidak terlalu capek, banyak fasilitas, lokasi hotel nya juga tidak jauh.
Saya paling ingat saat beliau memeluk saya dengan mata berkaca-kaca.
Saya tidak akan pernah lupa.

“Saya doakan, kamu sekeluarga banyak rezeki berlimpah-limpah. Nanti di sana kamu saya doakan.”
Sempat ada kendala karena akta lahir dimakan rayap, sehingga mengurus passport harus kesana kemari. Beliau tidak pernah berpikir bahwa suatu saat akan membutuhkan dokumen-dokumen tersebut. Jadi ya, biarin aja dimakan rayap~
Berkali-kali beliau bercerita pada saya bahwa tetangga-tetangga dan kenalan banyak yang tidak percaya. Banyak yang nyinyir kalau beliau akan pergi umroh. 
Berangkat, hari ini! Silahkan nyinyir sepuasnya!!! Ini salah satu alasan kenapa saya ambilkan paket yang paling mahal. Biar yang nyinyir itu makin sakit. Orang mau ibadah aja dinyinyirin! Kurang kerjaan!

So, guys,
Jangan pernah meremehkan sebuah profesi. Jika dilakukan dengan tulus, ikhlas, setia, pasti akan membawa kebahagiaan dan berkat. Teman-teman juga bisa kok bawa kebahagiaan dan menjadi berkat untuk orang-orang sekitar. Mulailah dari hal kecil. Waktu, perhatian, dan kasih sayang yang tulus adalah harta yang tak ternilai, tak dapat dibeli dengan uang.

Ingat...
Orang yang setia itu langka.
Semoga terinspirasi dan mendorong teman-teman untuk terus berbuat baik dengan tulus tanpa memandang status sosial dan SARA.

Ini foto kami dan nenek angkat saya~
P.S.
Pake duit sendiri ya, bukan duit Ortu!

-W
 Angkat topi untuk Wine Fallensky!

Comments

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial