MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

5 Buku Favorit Saya


Saya adalah penggila buku. Saya ingat betapa saya menghabiskan sebagian besar masa muda saya di perpustakaan untuk membaca. Hampir semua buku novel dan buku sastra saya lahap. Bahkan saya juga membaca buku novel karya para pujangga lama seperti Marah Rusli. 

Ada kalanya, saya sengaja 'nongkrong' di Toko Buku Gramedia dekat rumah, untuk membaca buku-buku baru. Maklum, zaman itu harga buku-buku sepertinya tidak terjangkau oleh kantong saya. Kalau ada uang lebih baik untuk membeli buku-buku teks wajib sekolah. Buku bacaan tidak masuk prioritas belanja rutin bulanan. Hanya pada momen istimewa saja, biasanya ibu saya membolehkan saya memilih buku apa saja yang saya mau untuk dibeli. Dan biasanya saya akan memilih buku yang paling tebal, sehingga tidak mudah habis. 

Saya biasa menghabiskan buku 500-an halaman dengan waktu hanya 3 jam saja. Makanya terkadang saya harus melambat-lambatkan agar buku itu kelar berhari-hari. Tetapi biasanya saya memilih untuk membaca ulang saja.

Saya sering bolos kuliah untuk 'mengungsi' di perpustakaan. Perpustakaan seperti rumah kedua untuk saya. 

Semakin sering membaca, membuat saya berani untuk menulis plot cerita saya sendiri. Ketika novel perdana saya akhirnya muncul di tahun 2006, rasanya bangga bukan main. Setelah itu saya semakin percaya diri untuk menulis. Saya yakin, semua penulis pasti suka membaca.  Kalau tidak? Mana mungkin mereka lihai mengolah kata menjadi cerita yang mengalir.


1. Pada Sebuah Kapal oleh NH. Dini

NH. Dini adalah salah satu penulis favorit saya. Ini bahkan penulis yang pertama mengenalkan novel sastra ketika saya masih di bangku SMP. 

Buku ini berkisah tentang Sri, yang saya yakin ini merupakan perwujudan NH. Dini. Sepeninggal ayahnya di usia 13 tahun, Sri yang lahir dan besar di Semarang menjadi tulang punggung keluarga, mulai dari penyiar radio, dan sempat bercita-cita menjadi pramugari. 

Yang menarik dari buku ini adalah tentang bagaimana Sri menafsirkan cinta. Cinta sejatinya sebenarnya hanya untuk Suprapto, pilot yang tewas akibat kecelakaan. Sri yang sedih bukan kepalang malah menerima cinta Charles Vincent seorang berkewarganegaraan Perancis. Sebenarnya Charles sangat mencintai Sri, namun Sri malah menaruh hati pada teman seperjalanannya di kapal laut menuju Perancis saat Sri dan Charles berseteru. Dia adalah Michael Dubanton, seorang tentara yang romantis dan lembut dan kebetulan sedang bermasalah dengan isterinya. Cinta segitiga yang rumit. 

Terlepas dari kisah perselingkuhan, NH. Dini piawai dalam pemilihan diksi, yang meliputi penggunaan leksikal bahasa selain bahasa Indonesia maupun bahasa daerah, penggunaan gaya kalimat, penggunaan majas, dan cara penulisan novel yang terlihat secara lahiriyah.

Dan sepertinya gaya novel yang saya tulis itu agak berkiblat pada NH. Dini. Sastra tetapi juga lentur menyelipkan kata-kata asing. Cerita biasanya menggabungkan kenyataan, pengetahuan, dan imajinasi.


2. Di bawah Lindungan Kabah oleh Buya Hamka

Sebenarnya selain buku ini, saya juga suka bukur berjudul "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck". Kisahnya hampir mirip, tentang kisah cinta dua orang dari kasta yang berbeda. 

Hamid dan Zainab berasal dari dua keluarga dengan tingkat sosial yang berbeda. Hamid berasal dari keluarga miskin dan Zainab berasal dari keluarga kaya. Hamid mendapat dukungan dana sekolah dari ayah Zainab dan ibunya bekerja di rumah keluarga Zainab. Pertemuan demi pertemuan membuat keduanya saling jatuh cinta. Namun karena perbedaan ekonomi dan dibayangi utang budi, Ibu Hamid melarang anaknya untuk berharap memiliki Zainab.
Mereka berbagi impian yang sama yaitu tiap manusia bebas untuk mencintai dan dicintai. Cobaan demi cobaan pun mendera keduanya. Mulai dari diusirnya Hamid dari kampung karena dituduh secara tidak sopan menyentuh Zainab hingga akan dijodohkannya Zainab dengan anak seorang saudagar kaya. Sampai akhirnya Hamid dan Zainab merasa harapannya untuk bisa saling memiliki pupus. Namun Hamid dan Zainab tetap setia dengan janji untuk mempertahankan cinta mereka.
Hamid yang terusir dari kampungnya akhirnya berkelana hingga sampai ke Mekkah dan menunaikan ibadah haji seperti yang diimpikannya. Sementara Zainab tetap menjaga setia janjinya untuk menikah hanya dengan orang yang ia cintai. Di Mekkah, Hamid terus beribadah hingga akhirnya meninggal di hadapan Ka'bah setelah mengetahui Zainab meninggal

3. Bumi Manusia oleh Pramoedya Ananta Toer (Tetralogi Pulau Buru)
Novel ini berlatar akhir abad 18, menampilkan suasana dengan sangat apik dan detail. Lokasi yang diceritakan pada buku Bumi Manusia yatiu Wonokromo pada akhir abad 19, yang merupakan kawasan perkebunan tebu, Surabaya, Blora. Ketika membacanya seolah-olah pembaca berada pada abad masa itu.
Roman sejarah itu menceritakan tentang perjalanan tokoh Minke. Ia merupakan anak pribumi yang berdarah priyayi namun bersekolah di HBS (Hogere Burger School) atau setara dengan sekolah lanjutan tinggi pertama bagi elite pribumi. 


Pola pikir Minke yang melebihi zamannya tersebut membuatnya kerap tertindas. Minke digambarkan sebagai seorang revolusioner dan berani melawan ketidakadilan seperti terhadap kebudayaan Jawa. Di tengah perjalanannya, Minke jatuh cinta terhadap Annelies, putri dari Nyai Ontosoroh perempuan simpanan atau gundik dari Tuan Mellema.

Dikutip dari berbagai sumber, penolakan terhadap 'Bumi Manusia' berlangsung pada April 1981 saat organisasi pemuda bentukan Orde Baru menggelar diskusi yang mengecam karya Pramoedya. Tiga surat kabar saat itu mulai menerbitkan kecaman terhadap Pram dan 'Bumi Manusia'. 

Pada 29 Mei 1981, Jaksa Agung mengeluarkan SK-052/JA/5/1981 tentang pelarangan 'Bumi Manusia' dan 'Anak Semua Bangsa.' Buku yang tersebar di toko buku pun disita semuanya. Bahkan penerjemah 'Bumi Manusia' Maxwell Lane dari Australia dipulangkan ke negara asalnya pada September 1981. 

4. Perahu Kertas oleh Dewi 'Dee' Lestari
Ini salah satu novel Dee Lestari yang ringan. Melahap novel ini tidak perlu mengernyitkan dahi seperti membaca Supernova.
Buku ini menceritakan seorang remaja pria yang baru lulus SMAyang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tetapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. 
Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra. dan novel ini sudah di baca dan di gemari oleh banyak orang terutama dari Makassar, Bandung, Jakarta, dan lain-lain.



5. The Hunger Games oleh Suzanne Collins
Novel "The Hunger Games" mengisahkan tentang perjuangan Katniss Everdeen dalam memimpin rakyat Negara Panem, sebuah negara fiksi di Amerika Utara dalam menumbangkan rezim otoritarian pimpinan Presiden Coriolanus Snow.
Tiga seri "The Hunger Games" telah diangkat ke layar lebar dan menjadi salah satu film yang mengangkat nama aktris Jennifer Lawrence. 
Itulah buku-buku favorit saya. Bagaimana dengan kamu?


Comments

  1. pernah baca bumi manusia dan nggak ngerti sama jalan ceritanya. berat amat gaya bahasanya.

    perahu kertas juga pernah baca, itu kayak bukan dee yang nulis. ringaaan sekali. tapi bagus ceritanya. nangis bombay dah waktu baca ini. nyesek banget sama cerita kugy keenan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan aku baru nyadar dong...belum nulis sinopsis si Bumi Manusia. Hahhaha Iya Perahu Kertas bagus dan ringan. Tapi Bumi Manusia keren kok.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial