MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

Tentang Penulis


Perempuan penyuka warna biru yang lahir pada tanggal 19 Maret ini adalah pemimpi besar. Lulusan Madrasah Pembangunan, SMPN 87 Pondok Pinang, SMUN 70 Bulungan Jakarta, dan Agribisnis IPB angkatan 37 yang sedari kecil suka membaca dan menulis ini, baru memulai debutnya sebagai penulis selepas kuliah saat bekerja di PT Samudera Indonesia. 

Sebuah novel cinta yang ditulisnya pada tahun 2006 berjudul ”Surat Cinta Saiful Malook” menjadi awal karirnya sebagai penulis, sebuah impian masa kecilnya. Setelah itu ada enam buku yang tercipta dari tangannya, antara lain; The Chosen Prince, Sekuntum Laila dan Haru Biru si Ibu Baru. Serta ratusan cerpen dan artikel yang tersebar di sejumlah media.

Penulis pernah menghabiskan tahun-tahun terbaiknya  di Metro TV. Hingga kemudian memilih mundur demi melanjutkan studi di New York. Sempat menjadi bagian penting dari jakartakita.com,  kemudian memilih menjadi guru mengaji di Rumah Quran Ar Rahman, sambil ikhtiar menghafalkan Quran. Dan kemudian akhirnya kembali berkarir di media.

Satu impiannya adalah, suatu saat bisa mendarma-baktikan gelar kesarjanaan yang didapat dari IPB untuk kemajuan pertanian Indonesia. Dan kini dirinya masih mengembara dalam khayal, menarikan jari-jemarinya di atas keyboard mencipta tulisan sambil terus memupuk mimpi, kelak suatu hari tulisannya akan mengguncang dunia. 

Comments

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial