MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

Serunya Pakai Go-pay!


Zaman sekarang, lupa bawa dompet itu tidak masalah. Asalkan smartphone 'full kuota' dan 'full charging'. Dengan catatan, kamu punya cukup saldo dompet elektronik di dalamnya.

Salah satu andalan saya dalam bertransaksi itu Go-pay. Awalnya 'menabung' saldo Go-pay, karena saya adalah pengguna garis kelas layanan transportasi Go-ride dan Go-car. Kebetulan saya juga tipe yang kurang suka 'menimbun' uang tunai di dompet. Lebih suka 'gesek' atau malah pakai Go-pay. Karena biasanya untuk transaksi semisal Rp 51.000 dengan uang tunai pecahan Rp 100.000, biasanya kembalian yang Rp 49.000 sering ludes entah kemana. Dengan transaksi elektronik, maka saya malah jauh lebih hemat.

Naik turun Go-ride dan Go-car tak perlu lagi ribet cari uang tunai untuk bayar. Toh uang tips juga bisa menggunakan saldo Go-pay. Jadi menghemat waktu, turun dari ojek motor atau mobil, cukup bilang terima kasih dan segera bergegas menuju tempat tujuan.

Punya saldo Go-pay yang cukup juga sangat membantu buat saya yang sering di rumah, tak punya uang tunai cukup, 'mager', tapi lapar, butuh belanja sesuatu atau malah butuh kirim sesuatu. Cukup klik di aplikasi Go-jek untuk layanan Go-Food, Go-Shop, Go-Mart, Go-send dan lainnya dengan mengandalkan saldo Go-pay. Semua beres!

Makanya setiap saat saya menggunakan jasa Go-jek, hal yang pertama saya tanyakan, "Bang, ada saldo Go-pay nganggur gak? Saya mau dong!" 

Sebetulnya bisa saja saya top up dari mobile banking tetapi top up dari driver langsung itu lebih seru. Meski cuma top up Rp 25.000 itu sudah sangat membantu driver untuk mendapatkan 2 poin tambahan hari itu. Istilahnya sekalian bagi-bagi rezeki. Jadi kalau sehari saja top up Go-pay di driver dengan nominal masing-masing Rp 25.000. Itu berarti sudah membantu 2 driver untuk dapat tambahan masing-masing 2 poin. Dan poin itu berharga bagi para driver untuk mendapatkan bonus uang apabila dalam sehari mereka berhasil tutup poin.

Serunya lagi, semakin hari, semakin banyak 'merchant' di mall yang menerima pembayaran Go-pay. Bahkan saat musim promo, saya cukup membayar 50 % dari harga normal. Itu keren!

Go-pay memang bukan satu-satunya dompet elektronik yang diterima di Indonesia. Meski saya juga punya aplikasi OVO, tetapi saya lebih suka 'menabung' saldo Go-pay, pasalnya saya konsumen garis keras layanan Go-jek. 

"Seberapa greget saya pakai saldo Go-pay?"

Saya beli pulsa ponsel dan listrik, iuran BPJS juga pakai Go-pay!!! Mungkin, lain kali Go-jek juga perlu bekerja sama dengan maskapai penerbangan, kereta api, bus bahkan kapal laut untuk memudahkan pesan dan bayar tiket menggunakan Go-pay. 

Kalau perlu biar makin greget, suatu hari gajian juga dibedakan mana yang dalam bentuk transferan ke rekening, dan saldo Go-pay. 

Comments

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial