MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

Flashback: Takdir


Catatan harian kali ini bertanggal 18 April 2016:

Sesi mengaji semalam sebenarnya masih kelanjutan dari 6 pilars of Iman alias rukun iman. Kali ini kita fokus pada materi rukun iman keenam yaitu percaya pada takdir Allah, baik Qadha maupun Qadar.

Kalau Qadha adalah ketentuan Allah yang tidak bisa dirubah lagi. sedang qadar bisa berubah sesuai dengan ikhtiarnya.

Tidak ada sehelai daun pun yang terjatuh tanpa campur tangan Allah. Semua sudah tertulis dalam buku catatan Allah (lauhul mahfuz) jauh hari sebelum manusia ada di rahim ibu.

Semua murid terlihat antusias mendengarkannya.Adam mengacungkan tangan.

"Jadi semua yang terjadi sudah tertulis, termasuk apa yang kita lakukan sekarang?" 

"Yes!" Saya tersenyum.

"Kalau begitu untuk apa kita hidup kalau semuanya sudah tertulis? Untuk apa kita sekolah, ngaji, dan lainnya?" Tanya Adam lagi.

Saya pun tersenyum mendapatkan pertanyaan bagus. Saya pun melanjutkan penjelasan saya.

Qadha bisa juga disebut takdir Mubram. ketentuan Allah yang mesti berlaku atas setiap diri manusia tanpa bisa dielakkan atau ditawar-tawar lagi. Contohnya : datangnya kiamat, jenis kelamin bayi yang akan lahir termasuk lahir dari orang tua yang mana, usia (kematian). 

Allah cuma menciptakan laki-laki dan perempuan. Kalau misalkan suatu hari si A yang terlahir sebagai laki-laki tiba-tiba berubah menjadi perempuan. Itu bukan takdir Allah. Meski kelamin dan penampilan berubah sejatinya dia tetap laki-laki dan tak akan pernah bisa menstruasi dan hamil. Begitupun sebaliknya.

"Bisakah kita tahu apa yang akan terjadi di masa depan?" Tanya Adam.

"Tidak bisa!"

"Even a fortune teller?" 

"Yes! Tidak ada yang tahu persis takdir yang jadi rencana Allah. Kalaupun dia tahu karena meminta bantuan setan/jin yang suka mencuri dengar pembicaraan Allah dan para malaikat. Itu tidak mungkin benar seratus persen".

"Bagaimana bila dokter memvonis kematian seseorang yang sakit keras?"

"Itu juga belum tentu benar akan mati. Karena yang tahu kapan matinya seseorang cuma Allah. Bahkan malaikat Izrail yang bertugas mencabut nyawa saja baru tahu sesaat sebelum kejadian", jelas saya.

"Kalau misalkan bunuh diri atau dibunuh?" 

"Sekalipun terjun dari lantai 30 kalau belum ditakdirkan mati, ya dia tidak akan mati. Palingan patah-patah doang", jawab saya mantap.

"Tapi kalau misalkan hari ini kita ditakdirkan mati. Tidak ada yang bisa mengelak, meskipun kita sehat walafiat, masih muda belia atau di rumah yang aman dari bencana dan kecelakaan. Kita bisa saja tiba-tiba mati".

Saya petikan firman Allah dalam QS. An Nisa : 78:
أَيْنَ ماَ تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُمُ اْلمَوْتَ وَلَوْ كُنْتُمْ فيِ بُرُجٍ مُشَيَّدَةٌ...
Artinya : Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.

Semuanya manggut-manggut seperti ngeri. Saya pun segera melanjutkan penjelasan selanjutnya.

Qadar bisa juga disebut Takdir Mu’allaq, yaitu ketentuan Allah yang mungkin dapat diubah oleh manusia melalui usaha atau ikhtiar, jika Allah mengizinkan. Contohnya : kaya-miskin, sehat-sakit.

Seperti Firman Allah dalam QS. Ar Ra’ad : 11 :

إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ  
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” 

Seseorang bisa kaya kalau mau usaha dan berdoa. Begitupun seseorang bisa jadi dokter kalau mau belajar giat, usaha agar bisa  masuk fakultas kedokteran.

"Mengapa Allah menpertemukan seseorang dalam cinta kemudian memisahkannya dalam kebencian?"

Saya memicingkan mata tidak mengerti. Atau saya yang tidak paham bahasa Inggrisnya. 

"Iya mengapa seseorang bisa bercerai padahal mereka dulu saling mencinta. Apa itu berarti tidak jodoh?" Adam mengulang pertanyaannya.

Terus terang saya rada speechless saat mendengar pertanyaan itu. Saya tidak menyangka bakal mendapat pertanyaan itu dari anak sekecil itu.

"Sama dengan kehidupan, usia perjodohan juga ada takdirnya".

"Kalau begitu buat apa menikah kalau harus bercerai?"

Ini pertanyaan standar orang asing yang lama tinggal di negeri hedon. Saya kenal banyak sekali bule-bule non muslim yang memilih 'kumpul kebo' hidup seatap tanpa ikatan pernikahan sampai punya anak. Dan mereka hidup layaknya suami istri hanya saja mereka anti menikah.

Saya bilang, "menikah itu ketetapan Allah. Bukti kalau Allah memuliakan manusia. Ingin membedakan manusia dengan hewan. Agar semua anak yang terlahir jelas nasabnya".

Waduh lama-lama saya jadi seperti ustadzah. Saya tatap mata mereka satu persatu. 

"But why? Mengapa perceraian juga ada takdirnya?" Adam penasaran.

Aduhhh biyung! Bisa dikasih pertanyaan tentang kalkulus saja tidak?

Saya pun menarik napas dalam-dalam kemudian menghepaskan perlahan demi membentuk kelegaan dalam diri. Sambil merapal doa supaya tidak salah ucap.

Ada baiknya mari kita mengulik Surat ar-Ruum ayat 21. Ayat ini menjelaskan bahwa sebagai tanda kekuasaan Allah, Allah menciptakan manusia dan setiap pria punya pasangan/jodohnya masing-masing. Bahkan dalam ayat itu disebutkan jamak yaitu istri-istri artinya satu orang lelaki boleh memiliki istri lebih dari satu (sampai 4). Ayat ini tidak pernah ditafsirkan kalau istri itu harus satu seumur hidup. Tidak! Bisa saja seorang pria bercerai dan menikah lagi dengan wanita lain. Atau malah poligami dengan 4 wanita dan hidup damai.

Kalau ada pria yang setiap pada satu wanita saja hingga akhir hayat, itu suratan takdir. Itu tentu saja tak lepas dari kerja keras dan doa untuk mempertahankan pernikahaannya itu. Karena menyatukan dua invidividu berbeda kelamin dan latar belakang dalam pernikahan selama bertahun-tahun itu sama sekali tidak mudah. Pernikahan butuh lebih dari sekedar cinta.

Meskipun perceraian adalah salah satu hal yang dibenci Allah, namun itu halal untuk dijadikan solusi terakhir dari konflik rumah tangga. Misalkan selama pernikahan istri menjadi korban KDRT maka perceraian boleh jadi merupakan jalan keluar terbaik agar dia tak lagi disakiti secara mental dan fisik.

Bukankah Allah pernah menyatakan dalam Al Qur’an bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai ia merubahnya sendiri. Bisa jadi, perceraian menjadi bagian dari takdir pernikahan mereka yang bercerai. Tapi, tetap banyak hal yang bisa diupayakan untuk menghindari perceraian. 

Seperti upaya para dokter untuk tetap menyelamatkan nyawa seseorang. Meskipun takdir kematian tetap akan menghampiri, tapi usaha mencari kesembuhan harus tetap dilakukan!

Apakah kalau sudah bercerai berarti usia jodohnya sudah habis? Ya! 

Biar gampang anggap saja seperti kita membawa air, ketika mau kita minum terus tumpah ke tanah. Atau air itu direbut orang. Padahal kita udah siapkan dari rumah untuk bekal di jalan kalau haus. Apa yang kita lakukan agar hilang haus kita? Ya mencari air di tempat lain yang punya air. Ingat, perceraian bisa juga disebabkan karena kematian. Jadi kalau kita mengingkari adanya perceraain berarti kita mengingkari kematian. Berarti juga mengingkari takdir Allah.

Kenapa Allah memberi jodoh, kemudian bercerai? Sebab Allah ingin memberi cobaan kepada hambanya untuk mengetahui seberapa besar iman seorang hamba tersebut.

Meski perceraian diperbolehkan dalam Islam, namun Islam mengatur ketat soal pasal perceraian. Perceraian hanya boleh dilakukan apabila alasannya "syar'i" atau melanggar aturan Allah dan rasulnya. Seperti misalkan; pasangan melakukan KDRT, pasangan berzina, atau pasangan berbeda keyakinan.

Sebab sudah jelas diterangkan islam melarang kawin cerai untuk alasan duniawi, misal alasan tidak suka lagi, seperti udah bosen, pengin cari yang lebih muda lagi atau alasan hawa nafsu yang lain.  

"Tapi saudaraku banyak yang cerai bu", Adam lagi.

"Kita tidak pernah tahu alasan yang sebenarnya mereka bercerai. Kita doakan saja itu adalah jalan terbaik untuk mereka", saya sok bijak.

Tiba-tiba syifa murid saya yang lain bertanya dengan wajah sedih, "tetapi mengapa saya selalu hidup dalam kekurangan bu? Mengapa Allah jahat memberi takdir?"

Syifa memang bukan anak yang tinggal di komplek saya. Dia warga kampung yang tinggalnya tidak jauh dari komplek saya. 

Hati saya meleleh, saya tersenyum, "tidak Syifa, ini takdir yang masih bisa dirubah dengan doa dan usaha. Kalau syifa tetap rajin belajar seperti sekarang, suatu hari Syifa yang akan merubah nasib keluarga Syifa".

Syifa itu anak pandai. Di sekolahnya dia selalu mendapat 'tempat'. Meski hidup serba kekurangan, saya yakin dia punya masa depan yang cemerlang Insya Allah.

Syifa pun tersenyum. Anak-anak yang lain pun ikut membesarkan hati Syifa.

"Apa setiap doa akan dikabulkan?" Tanya Michael adek Adam yang pendiam.

"Yes! Allah answer our prayer in 3 ways. He said "yes" and we'll get it asap. He said "wait" and we'll get in in the right time. He said "no" and He will change it with better one"

"Jadi jangan berkecil hati kalau doa kita lama tidak diijabah. Coba juga cek apakah kita sudah berdoa dengan baik? Apakah kita sudah beribadah dengan baik? Karena ada hal-hal lain yang bisa membuat doa kita masuk waiting list", tambah saya.

"Lalu kenapa ada orang yang tak pernah berdoa, jahat dan lain sebagainya tapi bergelimang harta dan kelihatannya bahagia. Sedangkan banyak muslim yang sudah berdoa dan berbuat baik tapi masih miskin?" Lagi-lagi Adam.

"Itulah pemurahnya Allah, Allah memberi rezki ke semua hamba-Nya tanpa pilih kasih asalkan mereka berusaha. Sama seperti cicak yang tetap bisa kenyang walaupun nyamuk yang jadi makanannya bisa terbang dengan lincah. Boleh jadi secara kasat mata para bandar narkoba atau koruptor hidup bergelimang harta tetapi sebenarnya hidup mereka jauh dari kata damai. Saat depresi mereka yang tak punya Allah melarikan diri ke hal-hal negatif yang membuatnya semakin jauh dari Allah, misal mabuk-mabukan. Makanya tak sedikit kisah para pesohor dunia yang bergelimang harta justru mati bunuh diri. Padahal kurang senang apa lagi coba? Banyak harta tetapi hartanya tidak berkah".

Terakhir saya tekankan meskipun hidup butuh uang, namun uang tidak bisa membeli kebahagiaan hakiki. Harta tidak dibawa ke liang lahat. Padahal kematian adalah takdir yang tidak bisa diganggu gugat.

Jam sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB. Saya ingin segera membubarkan anak-anak, namun di luar masih hujan deras.  Akhirnya ya kita leyeh-leyeh saja menunggu waktu sambil makan camilan dan minum air putih.

"Bu whats the meaning of illuminati?" Tiba-tiba pertanyaan Adam membuat saya kehilangan nafsu makan kue. Beruntung hujan sudah mereda. Saya pun mengusir halus mereka dari rumah saya.

Comments

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial