MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

Flashback: RQ Ar Rahman Goes to Picnic 3

Catatan harian bertanggal 1 Juli 2018:

Dari 150 peserta Sukabakti Menghafal, akhirnya hanya 86 orang yang ikut ujian. Yah begitulah seleksi alam. Ada sejak di pertengahan sudah mengundurkan diri karena ‘tidak kuat’. Ada yang sebenarnya ikut sampai akhir program tapi tidak cukup pede untuk ikut ujian lisan dan tertulis.
Akhirnya dari sekian banyak santri, kami memilih 32 santri saja yang bakal ikut piknik kali ini. Jadi total ada 40 orang yang bakal ikut seru-seruan bareng termasuk pembimbing.
Rencananya kali ini kita mau ‘mondok’ di salah satu pesantren di Ciomas, Bogor selama 3 hari 2 malam dari hari Kamis (5 Juli 2018) hingga Sabtu (7 Juli 2018). Semuanya gratis!
Petualangan kali ini Insya Allah lebih seru dari yang sebelumnya. Menjajal hidup sederhana di desa sambil ngaji. Sengaja kami tidak ambil pesantren yang modern. Pesantren ini salah satu yang minim dana.
Bagi warga Bogor yang mau intip keseruan kami yuk! Boleh banget datang. Apalagi sambil bawa makanan, beras, dan lain-lain.
Selama kami 'mondok', giliran kami yang memasak untuk santri Rumah Quran Ar Rahman dan santri pesantren An Nuur. Ini semacam hadiah dari kami biar sesekali makannya beda. Sesekali makan enak.
Mungkin nanti saya juga bakal butuh teman jalan orang Bogor untuk belanja-belanja sembako kebutuhan pesantren. Maklum, kami berempat puluh, berpetualang ke Bogor tidak menyewa mobil/bus yang standby selama 3 hari 2 malam.
Rencananya malah naik kereta, selain ngirit juga seru. Turun di stasiun Bogor tinggal carter 3 angkot. Pulangnya bisa carter bus pusaka sampai ciputat.
Di sana kami ‘mondok’ sesekali berpetualang keliling desa. Syukur-syukur kami dapat hafalan baru, atau teknik memperbaiki bacaan Quran kami.

Masya Allah Tabarakallah!

Comments

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial