MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

Flashback: Mondok

Catatan harian bertanggal 2 Juli 2018:

Belakangan saya mulai bermimpi ingin 'mondok' sungguhan. Namun apa daya, dengan status saya saat ini rada susah untuk melarikan berbulan-bulan apalagi bertahun-tahun dari dunia nyata.
Dan Allah lah yang akhirnya menuntun saya ke Pondok Pesantren Ummul Quran An Nuur pimpinan Abi Hidayatullah yang terkenal sebagai macan Bogor. Anak didikannya adalah qori-qori hebat.
Santri Abi ada 80, dan hanya 20 orang yang bayar uang makan sebulan 350ribu. Padahal kedelapan puluh anak yang mondok, makan, minum dan tidur di sana. Darimana Abi dan istri punya uang untuk membiayai pesantren?
"Dari Allah..." ucap Abi pelan yang mantan santri-santrinya bahkan sudah punya pesantren masing-masing.
Abi masih mengajar di tempat lain. Dan bahkan kini Abi punya jadwal tetap memberikan taushiyah di Bank Syariah Mandiri Bogor, itulah sumber penghasilan utama.
Rencananya Rumah Quran Ar Rahman akan 'mondok' dari Kamis-Sabtu (5-7 Juli 2018) di pesantren ini. Makanya hari ini, saya dan ustadz Rumah Quran Ar Rahman survey lokasi.
Ini pondok sangat sederhana yang saban hari makan tahu tempe. Makanya ketika kami menawarkan untuk berbelanja dan memasak untuk seluruh santri selama kami 'mondok' mata Abi dan istri berbinar-binar. Rencananya kita mau masak yang sedikit enak dan bergizi walau tidak mewah.
"Sungguhan?" tanya umi. Saya mengangguk pasti
"Seluruh anak pondok juga?" umi masih bingung tak percaya.
"Iya..." Saya lagi.
"Alhamdulillah..." umi senang seperti ada sedikit beban yang berkurang.
Rencananya hari Kamis (5 Juli 2018) kami berangkat dari Rumah Quran Ar Rahman pagi selepas sarapan. Diperkirakan tiba sekitar dzuhur. Otomatis kami tak sempat masak.
Beruntung saya punya sepupu kesayangan yang juga sahabat saya dari dulu Cahyani Yuli Safitri Dia tahu persis tentang Rumah Quran Ar Rahman. Dia bahkan pernah membantu saya mempersiapkan jumat berkah untuk ratusan orang.
Setelah menjelaskan sedikit rencana kami, saya bilang, "mbak Kamis siang kami makan apa?"
Dan mbakku dan teman-teman kantornya malah menawarkan nasi liwet dan lauk-lauknya untuk 100-an orang. Alhamdulillah!
Kamis siang saya harus belanja untuk makan malam dan sarapan Jumat pagi. Masih belum tahu mau kemana dan mengajak siapa. Begitu juga Jumat pagi yang harus belanja untuk makan siang dan malam di hari Jumat plus makan pagi di hari Sabtu. Makanya saya bilang butuh teman di Bogor yang bisa membantu saya.
Setelah survey, saya pikir donasi yang paling tepat untuk pesantren ini adalah sembako, sabun mandi/shampo/odol/sikat gigi. Alas tidur, bantal, selimut.
Bagi yang mau ikut membantu pesantren ini, yuk japri! Atau kita ketemuan di pondok pesantren tanggal 5-7 Juli 2018.
Ini pesantren yatim dhuafa penghafal quran dan qori. Kebayangkan pahalanya menyantuni anak yatim, apalagi penghafal quran. Setiap ayat yang mereka hafalkan pahalanya akan mengalir ke kamu juga.
Pondok Pesantren Ummul Quran An Nuur
Jl. H. Abdullah Kp. Silih Asih RT 002/002 Desa parakan kec. ciomas kab. Bogor

Comments

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial