MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

Flashback: Jodoh



Catatan harian 8 November 2016:

Kisah sepanjang hari ini ditutup dengan kabar menikahnya salah satu teman saya. Tetapi mungkin ini termasuk salah satu pernikahan paling spektakuler di antara teman-teman saya. Makanya saya kok jadi ingin menuliskannya.

Singkat cerita, pertemanan saya dengan wanita ini dimulai dari awal tahun 2012. Masa-masa galau saya pasca keluar dari 'sarang elang'. 

Saat itu saya bergabung menjadi tim penulis skenario sebuah production house ternama. Saya dan dia terlibat dalam proyek menulis skenario untuk sinetron kejar tayang tentang anak SMA. Hahahah saya tidak mau cerita lebih jauh sinetron itu, karena nanti saya takut dibully kalian deh. 

Layaknya penulis skenario lain yang dikejar deadline. Saya dan dia waktu itu semacam orang luntang-lantung, nongkrong di kafe sampe larut malam demi menyelesaikan scene demi scene episode sinetron. Pelajari karakter, alur cerita terus menulis plot adegan lengkap dengan dialog dengan detil.

Saya dan dia waktu itu orang baru. Jadi tidak ada masa probation, paling hanya pelatihan sebentar untuk belajar dari film-film terkenal, bikin plot, premis, ending yang oke, judul yang menawan orang untuk nonton. 

Yah, judul menawan untuk FTV ala Indonesia itu ya gitu deh. Alay-alay gimana gitu. 

Saya juga sempat ikut dalam proyek film kartun Indonesia yang tokohnya tikus. 

Ok, teman saya itu, sebut saja Bunga adalah wanita bertubuh plus dengan penampilan yang terkesan sekali dia minder. Ketika kala itu saya gaul sekali, dia lebih suka berpakaian kaos dan celana gombrong yang sama sekali tidak modis.

Karena sering bersama saya dan dia sering ngobrol ngalor-ngidul. Dia sudah lama menganggur karena dia selalu memupuk mimpi ingin jadi 'sesuatu' bukan hanya pekerja kantoran. Itulah yang membuat orang tuanya berang. Bunga dianggap hanya menyusahkan orang tua, tidak kerja dan belum laku-laku. Makinlah membuat Bunga minder.

Bagaimana tidak orang terdekat yang seharusnya memberi dukungan malah 'menjatuhkan' Bunga. Tapi bunga tak bergemin, dia yakin suatu hari akan membuat keluarganya bangga dengan caranya sendiri.

Saat itu bunga tidak punya pacar. Rasanya bayangan akan nikah juga jauh di awang-awang. Kata-kata orang terdekatnya semakin mengingatkan betapa jelek dan gendutnya Bunga, siapa pria yang mau dengan Bunga. Padahal satu persatu saudara perempuannya yang cantik-cantik dan langsing itu menikah.

Bunga pun lari dari kenyataan hidup yang pahit dengan bersibuk ria menulis skenario. Dia kuat bermalam-malam tidak tidur demi skenario kejar tayang. Dia ingin membuat dirinya sangat capek hingga tak sanggup lagi mendengar hal negatif tentang dirinya.

Saya cabut dari dunia skenario, karena hamil. Dan dia terus berkarya. 

Hingga dua tahun kemudian saya kembali bertemu dengannya. Dia bilang dia capek menulis skenario. Dia bilang "its not fun anymore...aku makin jelek".

Dia pun memilih menjadi fashion blogger untuk tubuh plus. Penampilannya berubah 180 derajat menjadi modis. Dia berani sekali bergaya dengan tubuh plus-nya. Aura cantiknya mulai keluar dengan semakin percaya dirinya dia.

Dia sering diundang acara-acara fashion plus. Mungkin dia salah satu model plus papan atas.

Hobinya bergaya mengilhami dirinya untuk berdagang baju-baju untuk wanita bertubuh plus. Dia ingin mendadani semua wanita bertubuh plus agar makin pede dengan budget yang tak mencekik leher. Dagangannya laris manis.

Dan kisah pencarian cintanya pun berakhir dengan menikahnya dia. Yah, dia menikah dengan seorang pria bule dari negeri seberang. 

Sepintas saya lihat, pria itu benar-benar mencintai teman saya tanpa syarat. Jodoh... Insya  Allah they live happily ever after...

Siapapun kamu yang kini sedang menanti tambatan hati untuk mengayuh biduk pernikahan bersama. Jangan pernah bosan untuk terus berdoa, berusaha dan optimis.

Meski setiap orang diciptakan berpasang-pasangan. Siapa yang tahu kalau kamu masih 'jomblo' kalau cuma mendekam di dalam kamar sambil menghitung hari?

Tapi ingat, jodoh itu adalah cerminan kamu. Ingin punya jodoh yang soleh, ya mainnya ke masjid dong jangan ke tempat dugem. 

Coba definisi ulang, kamu mau jodoh seperti apa. Mungkin salah satu hal yang membuat kamu berjodoh hingga saat ini karena definisi jodohnya masih 'blur'. Terlalu banyak karakter ideal. Ingin ini, ingin itu, begini, begitu....

Pada intinya tidak ada manusia yang sempurna. Justru pernikahan ada untuk saling melengkapi ketidak-sempurnaan. 

The end...

Comments

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial