MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

Dicari Ayah Siaga dalam Islam!

Anak merupakan amanah dari Allah. Selama ini terkait pendidikan anak, baik seputar akhlak, agama maupun pengetahuan dasar, cenderung dibebankan pada ibu. Ibu memang merupakan madrasah pertama bagi anak.

Tapi faktanya ayah juga memiliki kewajiban yang sama, bukan hanya mencari nafkah. Banyak ayah yang menganggap kalau tugas sudah cukup dengan memberi nafkah. Padahal ada tugas yang lebih penting yaitu memenuhi kebutuhan rohani anak-anak berupa keimanan dan amal saleh.

Allah tidak pernah memerintahkan para ayah untuk melindungi anaknya dari panasnya terik matahari atau dari perihnya rasa lapar. Tetapi justru Allah memerintahkan para ayah untuk melindungi anak-anak mereka dari api neraka. Hal ini tertulis di surah At-Tahrim ayat 6.

"Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kalian dan keluarga-keluarga kalian dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu."

Sudah dipastikan bahwa setiap ayah tentu sangat menyayangi dan mencintai anak-anaknya dan tidak akan tega membiarkan anak-anaknya tidak makan atau tidak berpakaian, maka apakah dia tega jika anaknya dijadikan sebagai bahan bakar neraka atau berpakaian dengan pakaian dari api neraka?

di dalam Alquran memuat banyak tentang tanggung jawab seorang ayah. Menurut dia, dari 17 percakapan tentang pengasuhan, 14 diantaranya adalah percakapan antara ayah dengan anaknya. Hal ini membuktikan betapa ayah memegang peranan penting dalam pendidikan anak.

Oleh karena itu ketika seorang menjadi laki-laki maka dia harus mengingat tiga peran. Yaitu yang pertama peran menjadi anak laki-laki dari ibunya, yang kedua, kelak menjadi peran sebagai suami yang harus membimbing istrinya, dan yang ketiga peran menjadi ayah.



Maka dari itu dia menegaskan agar harus segera memutus mata rantai kerusakan ini jika tidak ingin terjadi kerusakan yang semakin besar.



Sebelum bermimpi punya anak sholeh yang hafal Quran, para ayah seharusnya memperbaiki dirinya dahulu. Para ayah seharusnya mendidik sang istri supaya shalihah, dan membahagiakan istrinya. Karena emosi dan ketidak-bahagiaan sang istri akan menular ke anak, walau istri/ibu hanya menyimpannya dalam hati. Kemudian saling berbagi dalam kepengurusan anak.



Namun yang sering terjadi adalah, ayah menjadi jumawa karena sudah menafkahi anak istri dan semua diserahkan ke istri. Biar si ayah bisa fokus mencari nafkah di luar dan sampai rumah sibuk main gadget. Boro-boro mengajarkan anak mengaji, dirinya saja sibuk dengan urusan dunia dan mengurusi syahwatnya saja sehingga tak sempat menimba ilmu agama. 



Mimpinya punya keluarga sakinah, mawaddah warrahmah. Anak istri akan membawa ke surga. Sedang dirinya malah asyik masyuk dengan perhiasan dunia. 



Ingat! Kalau misalkan anak istri masuk neraka karena kurang perhatian dari ayah. Anak istri berhak menuntut sang suami/ayah. Karena tanggung jawab sang ayah bukan hanya uang! 






Comments

  1. Masya allah, beratnya tugas seorang ayah ya mbak. Sayangnya banyak ayah hari ini nggak sadar akan tanggungjawabnya. Hingga abai pada keluarga

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya....yang mengerikan itu Ayah-ayah biologis yang cuma tanam saham dan trus pergi, meski ada ikatan pernikahan yang sah. Semoga Allah memberi pembalasan di akhirat nanti. Salam kenal!

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial