MENUNGGU

Image
  Semua orang pasti pernah menunggu. Menanti kepastian dengan harap-harap cemas sepertinya menjadi bagian dari episode hidup semua orang. Dari hal sepele, menunggu bus di halte bus, menunggu teman di tempat janjian yang sudah disepakati tetapi hingga sejam setelah waktu janjian dia belum datang juga. Atau menanti kepastian kapan surat lamaran kerja kita akan direspon oleh perusahaan yang diincar. Atau bahkan menunggu jodoh yang tak kunjung tiba. Saat menunggu, level kesabaran kita pun diuji. Dan saya yakin Tuhan tidak akan menguji hamba-Nya di luar batas kesabaran. Ada hamba-Nya yang cuma diuji kesabarannya sekedar menunggu angkot, taksi, atau pesawat terbang. Ada yang diuji kesabarannya saat menanti tanggal gajian datang padahal beras sudah habis. Ada juga yang diuji dengan seberapa sabar dia tabah menanti kekasih yang terpisah ribuan mil dalam jangka waktu tertentu. Ada juga yang diuji dengan kesabaran menanti jodoh yang tak kunjung tiba. Padahal teman-teman sebaya satu persatu sudah

Anak Kecil Belajar Coding? Why Not?!?



Coding alias bahasa pemrograman bisa dibilang sebagai skill paling populer di era digital. Ini memang bukan bahasa asing yang digunakan untuk mengobrol dengan orang lain, tetapi lebih kepada kode khusus bagi seseorang untuk berkomunikasi dengan komputer.

Kalau Anda pengguna ponsel pintar dan ada termasuk yang aktif menggunakan layanan Go-jek, belanja online, main games atau chatting di whatsapp. Maka itu berarti secara tak sadar Anda sudah akrab dengan coding. Para programer mengeksekusi ide dan konsep dalam sebuah teknologi yang memudahkan manusia dengan mengutak-atik coding.

Bisa dimaklumi bila saya dan Anda yang lahir di era tahun 90-an tidak tahu apa coding. Apalagi generasi sebelum itu. Karena zaman itu belum ada internet, maka kalau kini kita 'gape' menggunakan ponsel pintar karena kita sukses menjadi digital migrants. Walau yah, tidak mudah juga untuk akhirnya jadi melek digital bagi kita.

Bagaimana dengan anak-anak kita yang lahir di era internet. Istilahnya dari 'brojol' mereka juga sudah kenal Youtube. Mereka adalah digital native. Tak perlu ribet belajar internet juga sudah mahir dari lahir soal menggunakan Youtube atau main game. 

Menurut Marc Irawan, programer yang juga salah satu founder Bright Future Labs, pada open house IQ Education cabang Bintaro, generasi digital native perlu belajar coding. Karena dengan kemajuan teknologi informasi, maka hampir semua bidang kehidupan termasuk profesi membutuhkan banyak sekali orang yang mampu melakukan coding atau pengodean.

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh seiring proses belajar coding untuk anak-anak menurut Vincent Pank,  master in education asal Singapura, antara lain adalah mengasah kreativitas. Alih-alih cuma sekedar menikmati hasil akhir dari proses coding. Anak-anak akan belajar cara membuat permainan atau aplikasi di dalam telepon pintar, juga membuat permainan sederhana berdasarkan gambar yang mereka buat sendiri. Hal ini bisa memacu mereka untuk membuat karya yang kreatif dan orisinil.

Coding juga dipercaya dapat melatih kemampuan anak untuk memecahkan masalah ini yang disebut Vincent, computational thinking. Permainan komputer dengan bahasa pemrograman visual akan melatih logika dan konsep berpikir si kecil sehingga mereka terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis.

Dan tentu saja, kemampuan belajar dan melakukan coding untuk anak-anak akan menambah daya saing anak-anak dalam mencari pekerjaan di masa depan.





Apa yang Dipelajari?

Di usia dini, mempelajari coding tentu dimulai dari yang mudah dulu. Menurut Vincent Pank, seorang trainer dari IQ Education, ada beberapa tahapan di mana masing-masing memiliki target tersendiri. Karena IQ Education memegang falsafah unlocked potential, maka para trainer berupaya mengeksplorasi kemampuan maksimal anak didik.

Tentu saja di awal anak tak langsung berada di balik komputer atau laptop. Anak akan belajar algoritma dasar dengan cara yang menyenangkan, menggunakan games seru, bahkan kertas dan pensil warna. Bila mereka sudah paham, akan pindah ke level berikutnya saitu mentranformasi ide mereka ke dalam coding.Hasil akhirnya mereka bisa membuat games sendiri. 

Umur Berapa Anak Dapat Mulai Belajar Coding?
Sebenarnya tak ada syarat khusus untuk mulai belajar bahasa pemrograman ini. Bila anak terbiasa dengan gadget, sudah bisa membaca, dan memiliki minat membuat games, ia dapat mulai belajar coding. Tak perlu khawatir apakah anak harus pandai matematika untuk bisa mulai belajar, karena semua akan diberikan secara bertahap.

Di IQ Education sendiri, anak tidak hanya belajar coding tetapi juga matematika, dan tentu saja bahasa Inggris. Karena di IQ Education, bahasa pengantar adalah bahasa Inggris. Para pengajarnya pun banyak yang expat. 

Kalau Anda mencari kursus bahasa Inggris plus-plus ya di sini tempatnya. 

Apa Manfaatnya?
  • Mengasah kreativitas. Anak akan terpacu untuk membuat karya yang kreatif.
  • Melatih problem-solving. Computational thinking  akan melatih logika dan konsep si kecil sehingga ia terbiasa untuk memecahkan masalah secara sistematis.
  • Tak sekedar menjadi konsumen dari suatu teknologi, tetapi juga produser.

Berapa Kisaran Biaya yang Dibutuhkan?
Biaya yang dibutuhan untuk kursus coding plus English dan Math ini bervariasi, mulai dari Rp 7.500.000 per semester hingga Rp 9.000.000 per semester. IQ Education mematok maksimal 15 siswa dalam satu kelas.

Mahal? Tidaklah kalau dilihat dari kurikulumnya yang nyaris paripurna, ruang kelas yang cozy, dan pengajar berkompenten.

Sssttt....selama masa promo. Khusus IQ Education cabang Bintaro, ada diskon khusus Rp 1.500.000 hingga Rp 2.000.000 per semester. Itu di luar diskon referral, atau merekomendasikan untuk ikut kursus coding bareng.

Di Mana lokasinya?
Lokasi IQ Education cabang Bintaro ini ada di seberang BPK Penabur Bintaro. Tepatnya di Ruko Kebayoran Square Business Park A-05.

Coba gratis?
Masih ragu untuk join? Datang saja langsung atau atur janji dengan Ibu Lia (0857 6380 3787) untuk coba gratis atau free trial.

Selama bulan Januari 2019, semua kelas GRATIS! Tak perlu bayar. Coba aja gratis, kalau cocok baru lanjut bayar untuk sisa 5 bulan berikutnya. 

Asyik kan?

copyrighted www.anginrindu.com

Comments

  1. hebat sekali anak anak zaman sekarang udah belajar coding, saya kenal bahasa pemprograman waktu kelas 11 itu pun cuma bahasa mesin 1010, kuliah IT awal semester saya buta sekali coding dan istilah lain, sehingga saya belajarnya lambat dan sedikit kesusahan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Lina sama saya kan namanya Digital Imigrants. Kalau anak-anak zaman now itu emang udah Digital Native....heheheh

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sirplus, Solusi Minum Obat Puyer untuk Anak

'Excellent Services' ala Rumah Sakit Hermina

Hijab Syar'i Tak Perlu Tutorial